Tahun 2008, Tetap Fokus Tingkatkan SMK

April 14, 2008

BANDUNG, (PR).-
Sama seperti tahun lalu, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK). Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dadang Dally, Senin (8/1) di Gedung Sate.

“Kita akan menciptakan sebuah desain pendidikan yang murah dan berkualitas,” tutur Dadang. SMK, akan dikelola sebagai wahana yang mampu membentuk SDM yang produktif. Idealnya persentase SMA dan SMK adalah 40:60. Namun yang terjadi saat ini adalah sebaliknya. Target 2010 persentase SMA dan SMK akan menjadi 50 banding 50,” ujar- Dadang.

Dadang mengatakan, ada dua strategi yang akan dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Pertama adalah memberikan pengarahan kepada siswa SMP untuk melanjutkan studi ke SMK sehingga mereka lebih tertarik untuk memilih sekolah kejuruan.

Kedua, dengan menyesuaikan program studi yang ada di SMK dengan potensi daerah Jawa Barat. Hal itu perlu dilakukan agar SDM yang terbentuk dapat disalurkan ke berbagai usaha yang ada di wilayah Jawa Barat.

Dadang menyatakan saat ini sebagian besar sekolah kejuruan berkonsentrasi pada pendidikan mesin dan otomotif. Padahal, potensi di Jawa Barat mencakup lebih banyak bidang, seperti agrobisnis, pariwisata, kelautan, industri manufaktur, industri jasa, dan sumber daya manusia.

“SMK akan didorong untuk membuka jurusan-jurusan baru yang sesuai dengan potensi Jawa Barat,” kata Dadang. Pemberian motivasi tersebut merupakan tanggung jawab dari tiga pihak yakni Pemprov Jabar, SMK, dan para pengusaha yang berada di Jawa Barat.

“Pemilik usaha harus turut berperan serta. Dengan terbukanya lowongan kerja di berbagai bidang usaha, otomatis akan menjadi daya tarik bagi para siswa untuk masuk SMK,” ujar Dadang.

Meningkat terus

Usaha untuk meningkatkan kualitas SMK di Jawa Barat akan terus dilakukan guna mendukung program pemerintah untuk menciptakan SDM yang produktif dan berkualitas. Ditambah lagi sekarang peminat SMK, khususnya di Kota Bandung melonjak. “Saat ini jumlah SMA lebih banyak dibandingkan SMK. Sedangkan jumlah siswa SMK di Jabar lebih banyak,” ungkap Dadang.

Hal itu terlihat pada Juli 2007, pendaftar SMK di Kota Bandung naik sekitar 4000 orang dari tahun sebelumnya. Akibatnya, pada tahun ajaran 2007/2008, sejumlah SMK kewalahan menyediakan ruang belajar. Sebagian terpaksa membuka sekolah sore atau memakai ruang tidak terpakai, bahkan masjid. Kemungkinan jumlah tersebut akan meningkat tahun ini. Oleh karena itulah, diperlukan pembangunan SMK baru ataupun pemberdayaan SMK di daerah terpencil. (CA-164)***

Dari PIKIRAN RAKYAT