Profil

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Jadid adalah lembaga pendidikan keterampilan setingkat SLTA yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Rencana pendirian SMK sudah ada sejak periode KH. Abd. Wahid Zaini menjabat sebagai pengasuh, ketika itu rencana pendirian kejuruan diarahkan pada jurusan teknik mesin (STM) dengan menunjuk Ir. Suprayitno sebagai ketua tim pendirian STM yang dilanjutkan oleh Drs. Sugio Ahmad. Namun karena beberapa kendala, rencana tersebut tidak dapat direalisasikan.

Ide pendirian sekolah kejuruan kembali muncul ketika KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menjabat presiden RI menekankan pembangunan sumber daya laut di Indonesia. Dengan kondisi geografis yang terletak digaris pantai, Pondok Pesantren menyambut peluang ini dengan membentuk tim pendirian sekolah kejuruan yang berbasis kelautan dan perikanan. Untuk merealisasikan pendirian lembaga ini, ditunjuk Foni Yusanda, SP sebagai ketua tim, namun rencana pendirian sekolah baru ini juga belum terealisir.

Kegagalan mewujudkan sekolah kejuruan sebelumnya tidak membuat Pondok Pesantren Nurul Jadid surut. Besarnya dorongan alumni, wali santri, dan simpatisan untuk berdirinya SMK direspon oleh Surat Keputusan Ketua Yayasan tertanggal 1 Maret 2005 tentang tim pendirian Sekolah Menengah Kejuruan menunjuk Foni Yusanda, SP sebagai ketua tim pendirian dengan Ernawiyadi, S. Ag, Muzanni Shanhaji, BA, dan Ahmadi Andianto, S.Kom sebagai anggotanya.

Untuk merealisasikan berdirinya SMK, tim tersebut melakukan konsultasi dengan dinas pendidikan dan SMK lain yang sudah terlebih dahulu berdiri. Kebijakan pemerintah pusat untuk mengembangkan SMK dengan program SMK Kelas Jauh di Pondok Pesantren langsung direspon oleh tim. Atas fasilitasi dari SMK Negeri 2 Probolinggo, akhirnya Pondok Pesantren Nurul Jadid secara resmi membuka pendaftaran siswa baru SMK Nurul Jadid untuk tahun diklat 2005/2006 dengan status sebagai SMK Filial (Kelas Jauh) dari SMK Negeri 2 Probolinggo. Dengan membuka program keahlian Multimedia tercatat 38 calon siswa baru yang mendaftar pada lembaga pendidikan termuda di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini.

Komentar ditutup.